Bismillahirrahmanirrahiim...
Rayuan Setan Dalam Pacaran
===================
Para pembaca yang budiman, ketika seseorang beranjak dewasa, muncullah
benih di dalam jiwa untuk mencintai lawan jenisnya. Ini merupakan fitrah
(insting) yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Allah ta’ala
berfirman yang artinya, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia
kecintaan terhadap perkara yang dinginkannya berupa
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,
kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenagan hidup di dunia. Dan di sisi Allahlah tempat kembali yang
baik.” (QS. Ali Imran: 14)
Adab Bergaul Antara Lawan Jenis
Islam adalah agama yang sempurna, di dalamnya diatur seluk-beluk
kehidupan manusia, bagaimana pergaulan antara lawan jenis. Di antara
adab bergaul antara lawan jenis sebagaimana yang telah diajarkan oleh
agama kita adalah:
1. Menundukkan pandangan terhadap lawan jenis
Allah berfirman yang artinya, “Katakanlah kepada laki-laki beriman:
Hendahlah mereka menundukkan pandangannya dan memelihara kemaluannya.”
(QS. an-Nur: 30). Allah juga berfirman yang artinya,”Dan katakalah
kepada wanita beriman: Hendaklah mereka menundukkan pandangannya dan
memelihara kemaluannya.” (QS. an-Nur: 31)
2. Tidak berdua-duaan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Janganlah seorang
laki-laki berdua-duaan (kholwat) dengan wanita kecuali bersama
mahromnya.” (HR. Bukhari & Muslim)
3. Tidak menyentuh lawan jenis
Di dalam sebuah hadits, Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Demi Allah,
tangan Rasulullah tidak pernah menyentuh tangan wanita sama sekali
meskipun saat membaiat (janji setia kepada pemimpin).” (HR. Bukhari).
Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan
salah satu perkara yang diharamkan di dalam Islam. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kepala seseorang
ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada menyentuh
wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani dengan sanad hasan)
Jika memandang saja terlarang, tentu bersentuhan lebih terlarang karena godaannya tentu jauh lebih besar.
Salah Kaprah Dalam Bercinta
Tatkala adab-adab bergaul antara lawan jenis mulai pudar, luapan cinta
yang bergolak dalam hati manusia pun menjadi tidak terkontrol lagi.
Akhirnya, setan berhasil menjerat para remaja dalam ikatan maut yang
dikenal dengan “pacaran“. Allah telah mengharamkan berbagai aktifitas
yang dapat mengantarkan ke dalam perzinaan. Sebagaimana Allah berfirman
yang artinya, “Dan janganlah kamu mendekati zina, sesugguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (QS.
al-Isra’: 32). Lalu pintu apakah yang paling lebar dan paling dekat
dengan ruang perzinaan melebihi pintu pacaran?!!
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah menetapkan
untuk anak adam bagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya. Zina
mata adalah dengan memandang, zina lisan adalah dengan berbicara,
sedangkan jiwa berkeinginan dan berangan-angan, lalu farji (kemaluan)
yang akan membenarkan atau mendustakannya.” (HR. Bukhari & Muslim).
Kalaulah kita ibaratkan zina adalah sebuah ruangan yang memiliki banyak
pintu yang berlapis-lapis, maka orang yang berpacaran adalah orang yang
telah memiliki semua kuncinya. Kapan saja ia bisa masuk. Bukankah saat
berpacaran ia tidak lepas dari zina mata dengan bebas memandang?
Bukankah dengan pacaran ia sering melembut-lembutkan suara di hadapan
pacarnya? Bukankah orang yang berpacaran senantiasa memikirkan dan
membayangkan keadaan pacarnya? Maka farjinya pun akan segera
mengikutinya. Akhirnya penyesalan tinggallah penyesalan. Waktu tidaklah
bisa dirayu untuk bisa kembali sehingga dirinya menjadi sosok yang masih
suci dan belum ternodai. Setan pun bergembira atas keberhasilan
usahanya….
Iblis, Sang Penyesat Ulung
Tentunya akan
sulit bagi Iblis dan bala tentaranya untuk menggelincirkan sebagian
orang sampai terjatuh ke dalam jurang pacaran gaya cipika-cipiki atau
yang semodel dengan itu. Akan tetapi yang perlu kita ingat, bahwasanya
Iblis telah bersumpah di hadapan Allah untuk menyesatkan semua manusia.
Iblis berkata, “Demi kekuasaan-Mu, aku akan menyesatkan mereka
semuanya.” (QS. Shaad: 82). Termasuk di antara alat yang digunakan Iblis
untuk menyesatkan manusia adalah wanita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,”Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah (ujian)
yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada wanita.” (HR. Bukhari &
Muslim). Kalaulah Iblis tidak berhasil merusak agama seseorang dengan
menjerumuskan mereka ke dalam gaya pacaran cipika-cipiki, mungkin
cukuplah bagi Iblis untuk bisa tertawa dengan membuat mereka berpacaran
lewat telepon, SMS atau yang lainnya. Yang cukup menyedihkan, terkadang
gaya pacaran seperti ini dibungkus dengan agama seperti dengan pura-pura
bertanya tentang masalah agama kepada lawan jenisnya, miss called atau
SMS pacarnya untuk bangun shalat tahajud dan lain-lain.
Ringkasnya sms-an dengan lawan jenis, bukan saudara dan bukan karena
kebutuhan mendesak adalah haram dengan beberapa alasan: (a) ini adalah
semi berdua-duaan, (b) buang-buang pulsa, dan (c) ini adalah jalan
menuju perkara yang haram.
Mudah-mudahan Allah memudahkan kita semua untuk menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya.
AAMIIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar