Mengingatkan Keutamaan Hari Jum'at Agar Semangat Meraih Keutamannya
Oleh: Ust. Badrul Tamam
♥ Bismillahirrahmanirrahiim ♥
Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan
salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,
keluarga dan para sahabatnya.
Allah Ta'ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ
الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ
خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
"Hai orang-orang yang
beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari Jumat,
maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual
beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS.
Al-Jumu'ah: 9)
Hari jumat adalah hari yang agung di sisi Allah
Ta'ala. Allah telah mengistimewakan hari jumat bagi kaum muslimin dan
menjadikannya sebagai hari raya perpekan untuk mereka.
Pada
hari itu, Allah mewajibkan shalat Jum'at dan khutbahnya. Memerintahkan
kepada mereka agar bersama-sama mendatanginya untuk menyatukan hati dan
membina persatuan mereka. Fungsi lainnya, kegiatan Jum'atan menjadi
media taklim (pengajaran) untuk orang jahil di antara mereka, dan untuk
memberikan peringatan bagi yang lalai. Juga sebagai media meluruskan
orang yang menyimpang. Oleh sebab itu, Allah mengharamkan semua
kesibukan dengan urusan dunia dan setiap aktifitas yang memalingkan dari
menghadiri Shalat Jum'at saat sudah dikumandang panggilan Shalat.
Allah telah menyediakan janji istimewa bagi hamba-Nya yang memuliakan
hari tersebut dengan pahala yang besar ampunan dosa selama satu pekan.
Yakni apabila ibadah Jum'at yang dikerjakan hamba tersebut baik dan
menghiasinya dengan syarat-syarat kesempurnaanya.
Diriwayatkan dari Aus bin Aus Radliyallah 'Anhu, berkata, "aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ
وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ
يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا
وَقِيَامِهَا
"Barangsiapa mandi pada hari Jum'at, berangkat
lebih awal (ke masjid), berjalan kaki dan tidak berkendaraan, mendekat
kepada imam dan mendengarkan khutbahnya, dan tidak berbuat lagha
(sia-sia), maka dari setiap langkah yang ditempuhnya dia akan
mendapatkan pahala puasa dan qiyamulail setahun." (HR. Abu Dawud no.
1077, al-Nasai no. 1364 Ahmad no. 15585)
Diriwayatkan dari Salman Radliyallah 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
لَا يَغْتَسِلُ رَجُلٌ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَيَتَطَهَّرُ مَا اسْتَطَاعَ
مِنْ طُهْرٍ وَيَدَّهِنُ مِنْ دُهْنِهِ أَوْ يَمَسُّ مِنْ طِيبِ بَيْتِهِ
ثُمَّ يَخْرُجُ فَلَا يُفَرِّقُ بَيْنَ اثْنَيْنِ ثُمَّ يُصَلِّي مَا
كُتِبَ لَهُ ثُمَّ يُنْصِتُ إِذَا تَكَلَّمَ الْإِمَامُ إِلَّا غُفِرَ لَهُ
مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ الْأُخْرَى
"Tidaklah
seseorang mandi pada hari Jum’at dan bersuci semampunya, berminyak
dengan minyaknya atau mengoleskan minyak wangi yang di rumahnya,
kemudian keluar (menuju masjid), dan dia tidak memisahkan dua orang
(yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia mendirikan shalat sesuai
dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan khutbah dengan seksama ketika
imam berkhutbah, melainkan akan diampuni (dosa-dosanya yang terjadi)
antara Jum’at tersebut dan Jum’at berikutnya." (HR. Bukhari dalam
Shahih-nya, no. 859)
Pada hari Jum'at terdapat satu waktu yang
mubarakah (diberkahi) yang ditunjukkan oleh hadits shahih dari Abu
Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam
pernah membicarakan tentang hari Jum'at lalu beliau bersabda,
إِنَّ فِي الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ قَائِمٌ
يُصَلِّي يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَقَالَ
بِيَدِهِ يُقَلِّلُهَا
"Sesungguhnya pada hari Jum'at itu
terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa
memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia
akan mengabulkannya." Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, -yang
kami pahami- untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat
singkat)." (Muttafaq 'Alaih)
Maka hendaknya kita menyibukkan
diri dengan berbagai bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah,
berbekal diri dengan takwa, amalan-amalan sunnah, zikir, doa, dan
memperbanyak shalawat kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam.
Dari Aus bin Aus Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam:
إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ فَأَكْثِرُوا
عَلَيَّ مِنْ الصَّلَاةِ فِيهِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ
قَالَ فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا
عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ قَالَ يَقُولُونَ بَلِيتَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ
تَبَارَكَ وَتَعَالَى حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ
"Sesungguhnya di antara hari kalian yang paling afdhal adalah hari
Jum'at. Karenanya perbanyaklah shalawat atasku pada hari itu,
karenasesungguhnya shalawat kalian akan disampaikan kepadaku. Aus
berkata: para shahabat berkata: "Ya Rasulallah, bagaimana shalawat kami
atasmu akan disampaikan padamu sedangkan kelak engkau telah lebur dengan
tanah?" Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam menjawab: "Sesungguhnya
Allah mengharamkan bumi memakan jasad para Nabi." (HR. Abu Dawud,
Nasai, Ibnu Majah, Ahmad, dan al Hakim dengan sanad yang shahih)
Hendaknya pada hari itu, kaum muslimin mengosongkan hati dari
memikirkan kesibukan duniawi, lalu menyibukkan diri dengan taubat dan
istighfar, zikir, bertasbih dan membaca Al-Qur'an. Khususnya membaca
surat al-Kahfi, seperti yang ditunjukkan hadits dari Abu Sa'id al-Khudri
Radhiyallahu 'Anhu, bahwa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ َقَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمْعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ
النُّوْرِ فِيْمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيْقِ
"Siapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya
untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'Atiq." (HR. Al-Darimi,
no. 3273. Juga diriwayatkan al-Nasai dan Al-Hakim serta dishahihkan oleh
Al-Albani dalam Shahih al-Targhib wa al-Tarhib, no. 736 dan Shahih
al-Jami’, no. 6471)
Masih dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu,
مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمْعَةِ أَضَآءَ لَهُ مِنَ النُّوْرِ مَا بَيْنَ الْجُمْعَتَيْنِ
"Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi di hari Jum’at, maka akan
dipancarkan cahaya untuknya di antara dua Jum'at." (HR. Al-Hakim: 2/368
dan Al-Baihaqi: 3/249. Ibnul Hajar mengomentari hadits ini dalam Takhrij
al-Adzkar, “Hadits hasan.” Beliau menyatakan bahwa hadits ini adalah
hadits paling kuat tentang anjuran membaca surat Al-Kahfi. Syaikh
Al-Albani menshahihkannya dalam Shahih al-Jami’, no. 6470)
Hari
Jum'at merupakan hari yang agung di antara hari-hari lainnya. Di
dalamnya banyak berkah dan karunia. Selayaknya hamba muslim giat dan
sungguh-sungguh memanfaatkan hari tersebut.
Apabila selesai
shalat Jum'at maka bertebaranlah di muka bumi mencari karunia Allah
dengan menjalin silaturahim, menjenguk orang sakit, dan banyak mengingat
Allah sebagaimana firman-Nya,
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ
فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا
اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
"Apabila telah
ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah
karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung."
(QS. Al-Jum'ah: 10)
Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang
senantiasa mendapat hidayah darinya sehingga mengatahui setiap kebaikan
yang diperintahkan agama kita dan diberi kuasa mengerjakannya.
Sesungguhnya karunia Allah yang disediakan untuk hamba-hamba-Nya
sangatlah banyak. Sebagiannya boleh jadi sudah kita ketahui sehingga
kita semangat dan berusaha meraihnya. Namun boleh jadi di antara kita
masih kurang mengatahuinya, sehingga ia tak terlalu mempedulikannya.
Salah satunya karunia Allah yang di adakan pada hari Jum'at. Wallahu
Ta'ala A'lam.
#WAJIB DI SHARE .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar