Minggu, 28 April 2013

MENGAPA ALLAH MERAHASIAKAN KEMATIAN ?

♥ Bismillahirrahmaanirrahiim ♥

Kematian adalah sesuatu yang pasti akan terjadi dan akan menimpa kepada setiap yang berjiwa. Yang
jadi masalah adalah tidak ada yang tahu kapan kematian itu akan
menimpa. Malahan Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam sendiri pun tidak diberitahu oleh Allah Ta'ala. Sehingga timbul pertanyaan di diri kita masing-masing, kenapa Allah Ta'ala merahasiakan masalah
kematian ini?

Ada beberapa alasan yang bisa kita ambil dari dirahasiakannya kematian itu :

1. AGAR KITA TIDAK CINTA DUNIA
DR. Aidh Al-Qarni dalam sebuah bukunya Cambuk Hati berkata bahwa, “Dunia adalah jembatan akhirat. Oleh karena itu, seberangilah ia dan janganlah Anda menjadikannya sebagai tujuan. Tidaklah berakal
orang yang membangun gedung-gedung di atas jembatan”.
Al-Ghazali dalam bukunya Mutiara Ihya Ulumuddin menukil beberapa hadits mengenai masalah dunia dianataranya adalah : Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda, “Dunia itu penjara bagi
orang Mukmin dan surga bagi orang kafir”.

Dan sabdanya pula, “Dunia itu terkutuk. Terkutuklah apa yang ada di dalamnya kecuali yang ditujukan kepada Allah.”

Abu Musa Al-Asy’ari berkata bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa mencintai dunianya, niscaya ia akan membahayakan akhiratnya. Dan barangsiapa mencintai akhiratnya, niscaya ia akan membahayakan dunianya. Maka utamakanlah apa yang kekal daripada apa yang binasa.”
Intinya adalah agar kita tidak cinta pada sesuatu yang pasti tiada.
Jangan sampai ada makhluk, benda, harta, jabatan yang menjadi
penghalang kita dari Allah Ta'ala.

2. AGAR KITA TIDAK MENUNDA AMAL
Kita tidak pernah tahu kapan kita akan mati. Detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun, semua dirahasiakan oleh Allah
Ta'ala. Oleh karena itu, kita jangan sampai menunda-nunda ibadah, dan semua amal perbuatan baik yang akan kita lakukan, tobat yang kita
lakukan, maaf yang kita ucapkan”

3. AGAR MENCEGAH MAKSIAT
Ibnu
Bathal berkata: “Jihadnya seseorang atas dirinya adalah jihad
yang lebih sempurna”.
Allah Ta'ala berfirman, “Dan adapun orang yang takut pada kebesaran Tuhan-nya dan menahan diri dari
keinginan hawa nafsunya” (QS. An-Nazi’at (79): 40).

Jihad seseorang atas dirinya sendiri dapat berupa mencegah diri dari maksiat, mencegah diri dari apa yang syubhat dan mencegah diri dari memperbanyak syahwat (kesenangan) yang diperbolehkan
karena ingin menikmatinya kelak di
akhirat. Meninggalkan maksiat adalah perjuangan, sedang keengganan meninggalkannya adalah pengingkaran. Maka, untuk menghindari maksiat, tidak lain dengan menemukan jalan keluarnya, dan satu-satunya jalan keluar
adalah ketaatan dan menempatkan diri pada pergaulan yang dapat
terhindar dari panggilan dan godaan hawa nafsu itu sendiri.

4. AGAR MENJADI ORANG YANG CERDAS
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wassalam bersabda: “Orang yang cerdas adalah yang merendahkan dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati.
Sementara orang bodoh adalah orang yang mengikuti diri pada
hawa nafsunya dan berharap kepada Allah dengan angan-angan
kosong.” Oleh karena itu, jadilah orang yang cerdas. Karena hanya
orang yang cerdaslah yang tahu bagaimana mempersiapkan mati.
Mereka tahu bagaimana merubah yang fana ini menjadi sesuatu yang kekal.

Misalnya, bagaimana caranya gaji yang fana ini bisa berubah menjadi
kekal? Maka caranya adalah dengan mengeluarkan sebagian
atau semuanya kalau memungkinkan dari gaji itu untuk tabungan
akhiratnya. Dan ini merupakan investasi kita untuk masa depan kita juga.

Sahabat-sahabat sekalian, kematian adalah sesuatu hal yang
misterius yang hanya Allah saja yang tahu. Tinggal bagaimana diri kita dalam mempersiapkan diri ini untuk menghadapi kematian yang akan
mendatangi kita.
”Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (QS. Ali Imran (3):102)

Wallahu A‘lam
Semoga Bermanfaat LIKE/SHARE agar kebaikan terus menyebar & pahala kita dapatkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar