Rabu, 26 Juni 2013

Nasehat diri dalam memilih Pasangan Hidup



BismillahiRRahmaaniRRahiim

Sahabat “Tak perlu menuntut yang sempurna,dan mempersulit keadaan yang sebenarnya sederhana. Sebab padamu juga kelemahan itu selalu ada.Yang benar adalah sempurnakanlah niat awal kita,jika ia penuh berkah dan ridha dari-Nya,maka titik kemuliaan menjadi seorang manusia,Insya Allah akan dimudahkan oleh ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala untuk ada dalam diri kita”

“Semakin banyak kriteria,semakin banyak syarat, semakin banyak keinginan..maka bersiap-siaplah kecewa. Apa penyebabnya ? karena bisa jadi yang diharapkan tak seindah realita, yang disyaratkan tak sempurna dalam lakunya.Maka berharap menemukan seseorang dalam kesempurnaan hanya membuat yang sederhana menjadi rumit dan tak mudah untuk dicerna”

“Apa lagi ketampanan yang tersisa di dunia ini ketika telah dibagi habis kepada Nabi Muhammad SAW, dan Yusuf AS.Dan kecantikan yang telah disempurnakan kepada Sarah istri Ibrahim AS dan Khadijah RA Istri Rasulullah. Hingga pesona kebajikan pun telah direnggut habis oleh Utsman bin Affan dan keluruhan budi telah dimiliki secara purna oleh Aisyah RA”

Lalu apa yang tersisa bagi kita manusia? Kita hanya terbagi sedikit (kalaupun ada) keshalihan-keshalihan para salafushalih yang telah hidup dalam cinta pada-Nya secara sempurna.Maka mengharap sebuah kesempurnaan pada seseorang,apalagi ukurannya adalah cantik,kaya,punya kedudukan,juga sangat shalih tanpa cela. Maka bersiap-siaplah kecewa serta bersiap-siaplah untuk terpasung dalam kerumitan. karena mencari satu dari sekian banyak pasangan jiwa dengan kriteria di atas, ak lebih hanya menyulitkan keadaan dan memperkecil kesempatan.

Tapi ini soal SELERA? Ini soal pasangan jiwa yang akan kita punya seumur hidup kita? Kalau kita tak CINTA,kita tak TERTARIK.. bisa kacau akhirnya?

Karena jawaban-jawaban inilah. Kita tengok saja hati-hati kita. Sebab jika NIAT Lillahi Ta’ala,maka kemuliaan pernikahan akan sangat jauh kedekatannya dengan nilai-nilai DUNIA.Ia hanya lekat dengan sebuah tujuan sederhana,“Menikah untuk membuatku lebih cinta pada-Nya,lebih tenteram beribadah kepada-Nya,menjaga kehormatan dan farj-ku dari kemaksiatan,dan menyempurnakan agamaku dan agamanya agar jauh lebih menghamba”. Jika ini terpasung kuat di dalam diri.Maka tambahan kriteria-kriteria lain yang lebih terkesan dunia, Insya ALLAH akan mulai mudah hilang dalam hitungan waktu yang berikutnya.

Sebagai kalimat penutup,ana ingin menuliskan barisan kalimat sederhana berikut :

Sahabat “Ukurlah diri.. Berkacalah sedetail mungkin. Karena bisa saja CELA itu jauh lebih banyak dibanding kriteria yang telah diinginkan.Maka tanyalah pada hati yang jernih agar bisa memberi fatwa.Manakah patokan yang harus kau pakai.Jangan sampai hanya ukuran dunia yang menjadi tujuan kita”

Salam santun salam ukhuwah fillah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar