Sabtu, 27 April 2013

Tulang Rusukku

Sayang, disini hujan dan mereka berirama
Apakah engkau disana merasakannya juga?

Jika iya, apakah engkau mendengar keluh kesahku?
Keluh kesah kebimbangan tanpa genggaman tanganmu

Jika iya, apakah engkau mendengar getar bibirku?
Yang lama tak berbisik bahwa aku sungguh mencintaimu

Jika iya, apakah engkau melihat tangisku diantara rintik itu?
Dari mata seorang pencinta yang tak berdaya tanpa senyummu

Jika iya, apakah engkau melihat rapuhnya tubuhku?
Tubuh yang lemah tanpa topangan setiap malam pelukanmu

Jika iya, apakah engkau merasakan desir rinduku?
Rindu yang terkumpul seperti sewindu tak bertemu

Jika tidak, dalam setiap desir nafasku aku berdoa
Tuhan, tolong berikan hujan ditempat ia berada
Karena dalam setiap tetesnya berisikan keindahan bercinta
Karena dalam setiap tetesnya sayup-sayup merangkum nada cinta
Karena dalam setiap tetesnya melambangkan kesucian cinta

Biarlah, biarlah ia mengetahui betapa rapuhnya aku
Biarlah, biarlah ia merasakan betapa rindunya aku
Biarlah, biarlah ia menyadari betapa kuasanya cinta atas diriku

Sungguh menyakitkan berpetualang sendirian
Sungguh menyesakkan jika hati tanpa perlindungan
Dan kini, aku semakin yakin akan kekasihku
Bahwa ia adalah sebagian dari tulang rusukku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar